LKBB(LATIHAN KETERAMPILAN BARIS BERBARIS)TANPA TONGKAT DAN MENGGUNAKAN TONGKAT DALAM KEGIATAN PRAMUKA

                Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.

                Pramuka merupakan salah satu ekstrakurikuler sekolah yang banyak diikuti siswa. Salah satu kelengkapan yang perlu dimiliki setiap anggota Pramuka adalah tongkat Pramuka. Dalam memilih tongkat Pramuka tidaklah sembarangan, sebab terdapat beberapa ketentuan terkait jenis, warna, hingga ukuran tongkat Pramuka. Untuk mengetahui lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini.

                LKBB adalah sarana yang baik untuk melatih system beregu dan disiplin.Baris-berbaris merupakan latihan gerak dasar yang mewujudkan penanaman, di siplin, rasa persatuan, dan keindahan.Pada umumnya kita mengenal baris berbaris/LKBB terdiri dari dua jenis,yaitu LKBB tanpa tongkat dan LKBB pake tongkat.

                Maksud kegiatan baris – peringatan secara umum adalah suatu latihan awal bela negara dan dapat membedakan hak dan kewajiban. Sikap bela negara merupakan tekad, sikap, dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan secara khusus, kegiatan baris – menjaga adalah kegiatan yang dapat menumbuhkan disiplin, mempertebal rasa semangat persahabatan, patriotisme, dan kebersamaan sehingga terciptalah tanggung jawab yang tinggi.

                tongkat Pramuka merupakan sebuah tongkat yang biasa digunakan untuk Pramuka siaga dan penggalang. Hal ini dikerenakan Pramuka siaga dan penggalang yang selalu membawa tongkat dalam setiap latihan dan kegiatan di luar ruangan.

MANFAAT

                Manfaat LKBB/ baris berbaris tidak hanya melatih pembentukan watak para anggota pramuka, tetapi juga melatih fisik dan membentuk tanggung jawab. Selain itu, baris berbaris juga turut menanamkan sikap disiplin dan patriotisme.

                Menumbuhkan rasa disiplin pelatihan baris berbaris dapat membuat peserta lebih disiplin karena harus mendengarkan dan menjalankan aba-aba yang diberikan.

Menumbuhkan rasa kebersamaan pelatihan ini juga bisa menumbuhkan rasa kebersamaan di antara peserta baris berbaris. Mereka juga dilatih untuk bekerja sama dalam mengikuti dan menjalankan aba-aba.

Meningkatkan daya konsentrasi baris berbaris membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi, mulai dari mendengarkan setiap instruksi yang diberikan hingga bergerak sesuai dengan aba-abanya.

Melatih solidaritas baris berbaris juga turut menumbuhkan dan melatih solidaritas antar anggota pramuka. Selain solidaritas, pelatihan ini juga turut menumbuhkan rasa setia kawan.

TUJUAN

Tujuan LKBB/Baris berbaris ada lima yaitu:

·         Menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa disiplin serta tanggung jawab.

·         Menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas mengarahkan pertumbuhan tubuh agar sehat secara jasmani serta dapat menjalankan berbagai tugas pokok dengan sempurna.

·         Menumbuhkan rasa persatuan, yakni rasa senasib dan sepenanggungan serta ikatan yang terjalin diperlukan untuk menjalankan tugas.

·         Menumbuhkan sikap disiplin, artinya mengutamakan kepentingan tugas dibanding kepentingannya sendiri.

·         Menumbuhkan rasa tanggung jawab, yaitu berani untuk bertindak, mengambil risiko yang sifatnya menguntungkan tugas dan tidak melakukan tindakan yang bisa merugikan atau menimbulkan risiko untuk dirinya.

FUNGSI

Kegiatan baris – tegang memiliki berbagai fungsi, yaitu:

1) Untuk memudahkan pengawasan dan penertiban para anggota pramuka

2) Untuk memudahkan pembagian jatah, sehingga bisa meluas secara merata

3) Memudahkan penghitungan jumlah anggota

A.    LKBB TANPA TONGKAT

1.      ABA-ABA

Aba – aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang komandan/pimpinan pasukan kepada pasukan/barisan untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau berturut – turut. Ada 3 macam aba – aba, yaitu:

·         Aba – aba petunjuk

Dipergunakan untuk menegaskan maksud dari aba – aba peringatan/pelaksanaan.

Misalnya:

1. Untuk perhatian – istirahat di tempat = GERAK

2. Untuk istirahat – bubar = JALAN

3. Kecuali di dalam upacara, aba – a petunjukba pada penghormatan terhadap seseorang, cukup menyebutkan jabatan orang yang diberi hormat tanpa menyebutkan eselon satuan yang lebih tinggi. Misalnya: Kepada kepala kantor wilayah – Hormat = GERAK

·         Aba – aba peringatan

Ialah inti dari perintah yang cukup jelas untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu – ragu.

Misalnya:

Ø  Lancang Kanan = GERAK dan bukan lancang = Kanan

Ø  Istirahat di tempat = GERAK dan bukan Di tempat = Istirahat

·         Aba – aba pelaksanaan

Ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba – aba petunjuk/peringatan dengan cara serentak atau berturut – turut. Aba – aba pelaksanaan yang dipakai adalah:

2.      Gerak

Digunakan untuk gerakan – gerakan tanpa meninggalkan tempat yang menggunakan kaki dan gerakan – gerakan yang memakai anggota tubuh lain, baik dalam keadaan berjalan maupun berhenti. Misalnya:

o   Jalan di Tempat = GERAK

o   Siap = GERAK

o   Hormat kanan = GERAK

o   Hormat = GERAK

3.      Jalan

Digunakan untuk gerakan – gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat. Misalnya:

o   Haluan kanan/kiri = JALAN

o   Dua langkah ke depan = JALAN

o   Tiga langkah ke kiri = JALAN

o   Satu langkah ke belakang = JALAN

*Catatan:

Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka pelaksanaan aba – aba harus didahului dengan peringatan aba – aba MAJU

Contoh:

§  Maju – JALAN

§  Haluan kanan/kiri – JALAN

§  Hadap kanan/kiri – JALAN

§  Melintang kanan/kiri – JALAN

Istilah “Maju”

Digunakan sebagai aba – aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti. Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba – aba HENTI. Misalnya:

1)      Ada aba – aba hadap kanan/kiri maju – JALAN, karena pula dapat diberi aba – aba hadap kanan/kiri henti GERAK

2)      Balik kanan maju – JALAN, karena dapat pula diberikan aba – aba balik kanan henti – GERAK

Aba – aba langkah tegap maju JALAN, aba – aba belok kanan/kiri maju – JALAN tidak bisa diberikan kepada pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa.

Aba – aba “henti”

Digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak. Meski begitu, tidak selamanya aba – aba peringatan henti ini harus diucapkan. Misalnya: “Empat langkah ke depan – JALAN” bukan “barisan – JALAN”. Setelah selesai pelaksanaan aba – aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba – aba berhenti.

4.      Mulai

Aba – aba “Mulai” dipergunakan untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut – turut. Misalnya:

§  Hitung = MULAI

§  Berbanjar/bersaf/kumpul = MULAI

Cara Menulis Aba – aba

1)      Aba – aba petunjuk dimulai dengan huruf besar dan ditulis berikutnya dengan huruf kecil, atau semuanya huruf besar.

2)      Aba – aba peringatan dimulai dengan huruf besar dan ditulis berikutnya dengan huruf kecil yang satu dengan yang lainnya agak jarang atay semuanya huruf besar.

3)      Aba – aba pelaksanaan ditulis seluruhnya dengan huruf besar.

4)      Semua aba – aba ditulis lengkap, walaupun ucapannya dapat dipersingkat.

5)      Diantara aba – aba petunjuk dan aba – aba peringatan terdapa garis penyambung/koma, antara aba – aba peringatan dan aba – aba pelaksanaan terdapat dua garis bersusun/koma.

Cara Memberi Aba – aba

a)      Pada saat memberi aba – aba, pemberi aba – aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan harus menghadapi pasukan, kecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.

b)      Jika aba – aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba – aba, maka pemberi aba – aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadapi pasukan. Contoh Kepada Pembina upacara – hormat = GERAK

 Pelaksanaannya:

a.       Pada saat memberikan aba – aba menghadap ke arah pihak yang diberi hormat, sambil melakukan gerakan penghormatan bersama – sama dengan pasukan.

b.      Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas, maka dalam keadaan sikap sedang memberi hormat, si pemberi aba – aba memberikan aba – aba tegak = GERAK, dan kembali ke sikap sempurna.

c.       Dalam rangka menyiapkan pasukan pada saat pembina upacara memasuki lapangan upacara dan setelah amanat pembina upacara selesai, pemberita aba – aba tidak menghadap pasukan.

d.      Pada taraf permulaan latihan, untuk aba – aba yang ditujukan kepada pasukan yang sedang berjalan atau berlari, maka aba – aba pelaksanaannya selalu harus diberikan bertepatan dengan jatuhnya salah satu kaki tertentu, sementara pelaksanaan geraknya dilakukan dengan tambahan 1 langkah pada waktu berjalan dan 3 langkah pada waktu berlari.

e.      Sementara pada taraf lanjutan, pelaksanan aba – aba dapat diberikan bertepatan dengan jatuhnya kaki yang berlawanan, dengan pelaksanaan gerakan dilakukan dengan tambahan 2 langkah pada waktu berjalan, dan 4 langkah pada waktu berlari. Kemudian berhenti atau maju, dengan perubahan bentuk dan arah pada pasukan.

f.        Aba – aba ucapannya diucapkan secara lantang, tegas, dan bersemangat .

g.       Pemberian aba – aba petunjuk yang disambung dengan aba – aba peringatan dan pelaksanaan, pengucapannya tidak diberi nada.

h.      Aba – aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan, hendaknya diberi jeda atau antara.

i.         Pemberian a – aba peringatan harus memiliki tekanan nada pada suku kata pertama dan terakhir. Nada ssuku kata terakhir harus diucapkan lebih panjang menurut pasukan kecilnya. Pada saat mengucapkan aba – aba pelaksanaan, hendaknya dengan suara yang menghentak.

j.        Waktu pemberian peringatan aba – aba dan pelaksanaannya diperpanjang sesuai besar kecilnya pasukan atau sesuai dengan tingkat perhatian pasukan. Di antara aba – aba pelaksanaan tidak boleh ada tindakan memberikan keterangan – keterangan.

k.       Bila pada suatu bagian aba – aba diperlukan pembetulan, maka dilakukan perintah ULANGI

Contoh:

Kepada pemimpin upacara = ULANGI Kepada pembina upacara – Hormat = GERAK

Gerakan Perorangan, Gerakan Pasukan, dan Gerakan Dasar

          I.            Gerakan Perorangan / Gerakan Dasar

 Gerakan – gerakan yang wajib dikuasai seorang pramuka dalam kegiatan baris – baris. Misalnya:

1)      Sikap sempurna

2)      Sikap istirahat

3)      Periksa kerapian

4)      Berhitung

5)      Lancang kanan/kiri : (hanya dalam bentuk bershaf)

6)      Setengah lancang kanan/kiri

7)      Lancang depan (hanya dalam bentuk berbanjar)

8)      Hadap kanan/kiri

9)      Hadap serong kanan/kiri

10)   Balik kanan

11)   Cara berkumpul

12)   Berkumpul banjar

13)   Hormat kanan/kiri

14)   Bubar

        II.            Gerakan Pasukan

1.       Jalan di tempat

2.       Membuka atau menutup barisan

3.       Maju – JALAN. Dari sikap sempurna

4.       Langkah biasa

5.       Langkah tegas. Dari sikap sempurna

6.       Langkah perlahan

7.       Langkah ke samping

8.       Langkah ke belakang

9.       Langkah ke depan

10.   Langkah dalam waktu lari. Dari sikap sempurna

11.   Langkah merdeka

12.   Ganti langkah

13.   Berhenti

14.   Gerakan hormat kanan/kiri

15.   Gerakan selesai menghormat

16.   Perubahan arah dari berhenti berjalan

17.   Buba

B.    LKBB PAKE TONGKAT

Pelaksanaan kegiatan baris-berbaris atau (PBB) dalam kepramukaan menggunakan tongkat pramuka memiliki tata cara dan pedoman tersendiri yang telah diatur oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Untuk itulah Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengeluarkan pedoman penggunaan tongkat pramuka dalam baris-berbaris. Pedoman ini mengatur tata cara dan sikap seorang pramuka dalam membawa tongkat.

Secara garis besar, ketentuan tentang tata cara dan sikap pramuka saat membawa tongkat  pada masing-masing sikap adalah sebagai berikut :

1)      Sikap Sempurna (siap)

Saat melakukan sikap sempurna, tata cara menggunakan tongkat yang benar adalah :

§  Tongkat dipegang dengan menggunakan jari jempol dan telunjuk tangan kanan (seperti memegang pensil waktu akan menulis)

§   Tangan lurus ke bawah

§  Tongkat berdiri tegak lurus di atas tanah tepat di samping kanan sepatu sebalah kanan.

2)      Sikap Saat Akan Melakukan Gerakan

 Saat akan melaksanakan suatu gerakan dalam PBB seperti akan hadap kanan, hadap kiri, balik kanan, tata cara menggunakan tongkat yang benar adalah :

§  Dari sikap sempurna, tongkat digenggam dan diangkat lurus ke atas, dengan posisi tangan setinggi ikat pinggang.

§  Melaksanakan gerakan PBB sebagaimana diperintahkan, seperti hadap kanan atau hadap kiri.

3)      Sikap Saat Memberi Salam Biasa

Salam biasa adalah salam pramuka atau penghormatan yang diberikan kepada sesama pramuka maupun kakak pembina baik di luar upacara maupun saat upacara. Saat memberikan salam biasa, penggunaan tongkat yang benar adalah :

§  Dari sikap sempurna, tongkat digenggam dan diangkat lurus ke atas, dengan posisi tangan kanan setinggi ikat pinggang.

§  Tangan kiri dibuka, diletakkan rata di depan dada dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Ujung ibu jari tangan kiri menyentuh tongkat.

§  Pandangan mata lurus melihat ke arah yang diberi salam.

4)      Sikap Saat Memberi Salam Hormat atau Janji

Salam hormat adalah salam atau penghormatan yang diberikan kepada bendera merah putih saat dikibarkan; lagu Indonesia Raya saat dikumandangkan; kepala dan wakil kepala negara, para duta negara, panglima tinggi, para menteri, dan pejabat lainnya; jenazah yang sedang diusung atau dikuburkan; saat memasuki makam pahlawan. Sedangkan salam janji adalah salam atau penghormatan yang dilakukan saat pengucapan Satya Pramuka (Trisatya atau Dwisatya). Saat memberikan salam hormat dan janji, penggunaan tongkat yang benar adalah :

§  Tongkat pindah digenggam dengan tangan kiri     (ibu jari dengan keempat jari lainnya), dengan posisi tongkat miring (bagian bawah di sisi kanan tubuh sedangkan bagian atas di sisi kiri tubuh) di depan dada.

§  Tangan kanan memberi salam hormat, yaitu diangkat pada pelipis dengan posisi telapak tangan miring, terbuka, punggung tangan di bagian atas dan kelima jari rapat.

5)      Sikap Saat Melaksanakan Gerakan Maju Jalan atau Lari Jalan

Saat melaksanakan gerakan maju jalan atau lari jalan, tata cara menggunakan tongkat yang benar adalah :

§  Tongkat digenggam dengan kedua tangan, tongkat di depan dada, posisi tongkat miring ke depan dengan bagian kiri di atas.

§  Posisi tangan kanan setinggi pinggang sebelah kanan, sedangkan tangan kiri di depan dada sebelah kiri.

6)      Sikap Saat Sedang Berjalan atau Lari dengan

           Mengikuti Aba-aba

Saat pramuka sedang berjalan atau berlari dengan membawa tongkat, tata cara menggunakan tongkat seperti saat akan melaksanakan gerakan maju jalan atau lari jalan.

7)      Sikap Istirahat di Tempat

Saat melaksanakan aba-aba istirahat di tempat, sikap dan tata cara penggunaan tongkat pramuka adalah sebagai berikut :

§  Kaki kiri membuka satu langkah ke kiri.

§   Tangan kanan memegang tongkat setinggi pinggang.

§   Tongkat diserongkan ke arah kanan agak depan dengan ujung atas menjauhi tubuh dan ujung bawah di samping kiri sepatu kiri.

§  Tangan kiri bebas atas diletakkan di belakang pinggang.

8)       Sikap Lencang Kanan

Saat melaksanakan aba-aba lencang kanan, sikap dan tata cara penggunaan tongkat pramuka adalah sebagai berikut :

§  Tongkat pindah digenggam dengan tangan kiri (ibu jari dengan keempat jari lainnya) di depan dada.

§  Posisi tongkat miring (bagian bawah di sisi kanan tubuh sedangkan bagian atas di sisi kiri tubuh) di depan dada.

§   Tangan kanan mengambil jarak satu lengan, dengan menggapai dan menyentuh bahu kiri kanan di sedelahnya Pandangan melihat ke kanan dan meluruskan.

9)      Cara Membawa Tongkat Pramuka Tanpa Mengikuti Aba-aba Berbaris

Membawa tongkat Pramuka tanpa mengikuti aba-aba berbaris adalah saat pramuka berjalan jauh atau berbaris tetapi dengan aba-aba santai atau bebas. Cara membawa tongkat bisa dengan cara :

§  Disandang seperti sikap membawa tongkat saat sedang berjalan atau berlari

§  Dipanggul di pundak sebelah kiri dan ujung bawah tongkat di pegang tangan kiri.

§  Dibawa dengan diikat tali kemudian disandang di bahu.

 

DAFTAR PUSTAKA

Kwartil Nasional(2018-2019).  Diakses pad https://pramuka.or.id/gerakan-pramuka/#:~:text=Gerakan%20Pramuka%20adalah%20organisasi%20pendidikan,kepanduan%20yang%20dilaksanakan%20di%20Indonesia. pada tanggal 1 februari jam 13.42 WITA

kumparan(2022). Diakses pada https://kumparan.com/berita-terkini/jenis-warna-dan-ukuran-tongkat-pramuka-yang-dimiliki-anggotanya-1ydKD744QDi/full pada tanggal 1 februari jam 13.42 WITA

Kompas.com(2021). Diakses pada https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/22/135239169/baris-berbaris-pengertian-manfaat-dan-tujuan?lgn_method=google pada tanggal 1 februari jam 13.42 WITA

Pramukalumajang.or.id(2021). Diakses pada https://www.pramukalumajang.or.id/21040003/baris-berbaris-dalam-gerakan-pramuka.html pada tanggal 1 februari jam 13.42 WITA

Kwarcabagam(2019).Diakses pada https://www.kwarcabagam.org/2019/10/tata-cara-menggunakan-tongkat-dalam.html pada tanggal 1 februari jam 13.42 WITA

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini